Nursal Tanjung di Somasi, DPC SPTI Kota Pekanbaru: 3x24 Jam Menunggu Klarifikasi
Pekanbaru - Pekerja/Buruh DPC SPTI Kota Pekanbaru datangi kediaman Nursal Tanjung dalam hal penyerahan somasi, Rabu (7/9/2022).
Kedtangan puluhan anggota tersebut terkait kutipan perkataan Nursal Tanjung di salah satu media berita online.
“Disini saya tegaskan,saudara AZM yang diduga pelaku pungli dan pemerasan terhadap sopir di areal PLTU Tenayan Raya bukanlah pengurus DPC Kota Pekanbaru. Sesuai laporan pencatatan DPC K SPSI Kota Pekanbaru nama AZM tidak ada tercantum di SK sebagai Wakil Ketua, dan perlu di ketahui, sejak mulai bulan April 2022 kepengurusan DPC K SPSI Kota Pekanbaru Pimpinan Ketua Imelda SAMSI sudah dibekukan.” sepenggal pernyataan Nursal Tanjung dikutip dari derapperstiwa.com
Mereka mengaku kecewa dan telah tersakiti dengan munculnya pernyataan ini.
"Kedatangan kita kesini untuk melayangkan surat somasi dan meminta klarifikasi terkait statemen Nursal Tanjung di beberapa media Online," kecam Nedy Andika alias Nedy Klene selaku Ketua Unit Angkutan Prah SPTI kota Pekanbaru.
Karena, Lanjutnya setahu kita selama ini dia (Nursal Tanjung_red) tidak pernah peduli sama pekerja/buruh saat ada masalah.
"Ini kok tiba-tiba bisa pula mengatakan bahwa Kepengurusan Imelda Samsi sudah dibekukan? Imelda Samsi sebenarnya ketua KSPSI Kota Pekanbaru dan AZM selaku Penasehat yang kami kenal selama ini," terang Nedy blak-blakan.
Nedy mengaku bingung dan tidak pernah mengenal Nursal Tanjung.
"Dimana Kantornya?, Siapa Massanya?, Jangan, mengaku-ngaku sebagai Ketua KSPSI Provinsi Riau kalau tidak pernah turun dan menyapa melindungi anggota di lapangan," singgungnya.
Jadi, tambahnya atas statemen Nursal Tanjung pihaknya melayangkan somasi dan memberi waktu 3x24 jam kepada beliau untuk mengklarifikasi.
"Jika somasi klarifikasi kami ini diabaikan beliau, maka kami akan mengambil langkah selanjutnya dari Organisasi," bebernya.
Dikesempatan yang sama setelah rombongan menunggu didepan pagar dan memanggil tetapi tak mendapat tanggapan apapun dari penghuni rumah saat itu.
"Mobil beliau ada, tapi tidak mau keluar. Jadi, surat somasi kita taruh di pagarnya agar bisa diterima dan dibaca beliau, biar ini jelas maksud dan tujuan beliau mengaku-ngaku sebagai ketua KSPSI Provinsi Riau. Kita hanya ingin pembuktian, mulai dari penerbitan SK nya siapa dan kantornya dimana?" ujarnya.
Nedy Klene berjanji dan berkomitmen, jika Nursal Tanjung benar sebagai Ketua DPD KSPSI Riau, maka dirinya siap mundur dari Ketua Unit Angkutan Prah SPTI Pekanbaru dan menanggalkan baju SPTI karena tidak mau dipimpin Ketua yang tidak pernah ada disaat anggota bermasalah.
"Saya akan mundur dari Ketua Unit Angkutan Prah SPTI Pekanbaru jika Nursal Tanjung benar Ketua KSPSI Riau. Karena, saya tidak mau mempunyai Ketua yang hanya mementingkan diri sendiri dan mengambil untung dari anggota. Sementara Imelda Samsi selaku Ketua DPC KSPSI kota Pekanbaru selalu berjuang mati-matian untuk pekerja/buruh saat sedang menghadapi masalah dilapangan," ucapnya.
Sementara itu, dari pantauan awak media dilokasi pagar rumah dari Nursal Tanjung tertutup rapat, Namun ada beberapa mobil terparkir diluar. (Tim)
Komentar Via Facebook :